Asimetri mengacu pada terjadinya kehilangan, atau pelanggaran, simetri dalam bentuk geometris.
Simetri mengacu pada properti penting dari semua sistem geometris dan dapat dilihat dalam istilah artistik atau ilmiah, dan dalam istilah yang lebih visual atau dalam istilah yang kurang estetis. Ini juga merupakan komponen penting dari banyak bidang lain termasuk estetika, arsitektur, desain interior, dan studi tentang ruang dan waktu.
Geometri asimetris biasanya dicirikan oleh kurangnya kesimetrian yang sempurna; suatu bentuk asimetris biasanya dicirikan oleh adanya ketidakteraturan seperti proyeksi atau potongan asimetris, atau oleh kurangnya kesimetrian dalam bentuk suatu permukaan atau ukuran dan bentuk suatu wilayah ruang. Kehadiran bentuk asimetris dalam bentuk geometris biasanya disebabkan oleh fakta bahwa bentuk geometris tidak simetris sempurna atau tidak teratur sempurna.
Dalam banyak kasus, kurangnya simetri dikaitkan dengan penggunaan beberapa bentuk manipulasi matematika atau grafis dalam membuat objek, termasuk penggunaan persamaan aljabar, persamaan linier, dan penelusuran kurva. Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, geometri asimetris disebabkan oleh adanya beberapa permukaan geometris atau daerah ruang dengan orientasi sumbu yang berbeda. Dalam beberapa contoh, asimetri juga dapat terjadi jika terdapat variasi dalam ukuran dan / atau posisi suatu benda geometris.
Selain menjadi bagian dari keindahan keseluruhan bentuk geometris, asimetri dapat menciptakan ilusi kedalaman, perspektif, gerak, dan gerakan.
Ini terjadi karena membuat objek tampak lebih besar atau lebih kecil bagi pengamat tergantung pada arahnya di ruang. Di alam, hal ini terjadi karena berbagai faktor, tetapi dalam seni juga bisa disebabkan oleh kesimetrisan dan orientasi suatu permukaan. Misalnya, jika sebuah lukisan memiliki sosok simetris, maka warna akan tampak mengalir dari kiri ke kanan dan ke bawah secara diagonal alih-alih tampak tersebar secara acak di kanvas.
Geometri asimetris dapat memiliki beberapa efek berbeda dan sering digunakan dalam arsitektur untuk menciptakan ilusi kedalaman dalam sebuah bangunan. Dalam sebuah rumah, efek utamanya adalah munculnya tangga atau tangga yang melengkung, sedangkan pada bangunan perusahaan, asimetri dapat menciptakan tampilan dinding, lengkungan, dan jendela yang tidak beraturan.
Dalam kasus penggunaan artistik, asimetri juga dapat menciptakan tampilan tekstur. Dalam banyak lukisan misalnya, keberadaan lukisan yang halus dan simetris dikontraskan dengan munculnya ketidakteraturan seperti benjolan atau lipatan pada lukisan.
Asimetri dalam sebuah lukisan merupakan fenomena visual yang sangat sulit diukur secara akurat, karena paling sering disebabkan oleh perubahan sifat fisik dari lukisan itu sendiri.
Misalnya, ketika lukisan simetris terlihat seragam dalam suatu ruangan atau ruang, kehadiran asimetri menciptakan ilusi bahwa lukisan itu tidak simetris. Lukisan dengan permukaan yang tidak rata dapat menciptakan efek visual yang mirip dengan mangkuk berbentuk mangkuk yang sedikit terbuka di salah satu ujung atau ujung lainnya.
Karya seni asimetris dapat digunakan untuk menciptakan ilusi kedalaman dalam sebuah lukisan. Jika satu sisi lukisan memiliki tekstur yang berbeda dari yang lain, dan sisi lainnya halus, efeknya juga disebut “asimetris”. Efek asimetri dapat dicapai dengan mengecat setiap sisi lukisan dengan warna atau tekstur berbeda yang sedikit berbeda satu sama lain, dengan tetap mempertahankan ukuran dan bentuk yang sama. Karena itu, dapat menciptakan perbedaan halus atau tidak terlalu kentara pada tampilan lukisan.